Sabtu, 14 September 2013

Mawar putih untuk sahabatku

Diposting oleh Unknown di 05.55 0 komentar

Apakah seribu kebaikan seseorang akan hilang hanya dengan satu keburukan? Bukankah setiap manusia itu memang wajar melakukan salah? Seperti nasihat orangtuaku “perbuatan baik seseorang harus selalu diingat sampai kita mati, tetapi keburukan seseorang terhadap kita harus cepat dilupakan agar tak menjadi duri dalam hati J” kesalah fahaman akan menghancurkan segalanya, komunikasilah yang terpenting.

Aku feni, 17th. Beranjak dewasa setelah kemarin merayakan sweet 17th bersama keluarga dan sahabatku. Ya, aku mempunyai keluarga dan sahabat yang dititipkan tuhan untuk menjaga dan menemaniku di dunia. Ini sahabatku, meli, lala, dan ana. Aku mengenal mereka sejak pertama kali masuk SMA. Aku menyayangi mereka seperti keluargaku sendiri.

Sampai tiba saatnya persahabatan kami harus diuji...

“Fen, lagi deket ya sama boy?” tanya meli kepadaku saat jam istirahat
“hehe emang kenapa?”jawabku dengan wajah menyeringai
“lala suka sama boy, emang lala ga cerita sama lu?”
Aku terdiam mendengar pertanyaan meli
“fen, kok lu malah bengong?” suara meli yang cempreng membuyarkan pikiranku
“engga kok, gua gak lagi deket sama boy. Cuma temen aja haha yaudah gua mau ke kamar mandi dulu ya” aku menjawab dengan santai sambil berlalu meninggalkan meli

Entah apa yang terjadi pada lala, seminggu terakhir ini dia memang bersikap agak aneh kepadaku, dia tidak pernah menemuiku dijam istirahat ataupun pulang sekolah. Apa dia cemburu aku dekat dengan boy? Tapi aku tak ingin persahabatanku hancur. Aku coba menyembunyikan segala perasaanku, aku tahan semua hasratku untuk menceritakan ini kepada sahabat-sahabatku.

“halo ana?”
“iya fen, knp telfon?” jawab ana dengan suara lembutnya
“besok temenin gue ke toko bunga yuk, gue mau beli bunga buat mamah. Sekalian kita jalan, udah lama kan ga hangout” ajakku kepada ana
“okedeh, sampai ketemu besok ya fen”
“oke”

Keesokan harinya, ketika aku menemui ana dikelas dan hendak mengajak pergi ke toko bunga tiba-tiba lala datang dengan wajah ketusnya.

“eh lala udh dateng, ayo kita otw skrng” ajakku sambil menarik tangan meli
“hmm...fen maaf ya gua gabisa nemenin lu” jawab ana dengan wajah agak ketakutan
“loh tapi kan semalem katanya oke fix, kok sekarang gajadi?”
“ayo pulang” lala menarik meli dan ana pulang dan meninggalkanku sendiri

Aku bingung harus pergi bersama siapa, dan akhirnya boy yang mengantarku ke toko bunga. Dan aku membeli 3 tangkai bunga mawar putih untuk ketiga sahabatku, karna hari ini tepat 2tahun aku mengenal mereka, tepat 2 tahun kita bersama menjadi seorang sahabat. Aku meletakkan bunga dan satu buah foto kami berempat didepan pintu rumah mereka. Ku harap mereka bisa kembali seperti dulu.

Aku merasa kesepian, aku merasa jiwaku hilang, penyemangatku telah pergi. Mereka meninggalkanku sendiri. Ana, meli, lala ketiga sahabat yang sangat aku sayangi menjauhiku. Entah apa yang harus ku perbuat. Aku seperti bayangan kelam bila berada diantara mereka, aku selalu tak dianggap.

Aku memang tak sempurna, aku memang bukan gadis yang baik. Aku sensitif, bawel, jutek, tapi percayalah kalian bertiga yang telah merubah hidupku. Aku merasa sangat kesepian....tiga bidadariku telah pergi, tapi aku akan tetap disini, menunggu kalian kembali kepadaku. Jika kalian membutuhkan sesuatu, datanglah padaku. Aku bersedia membantu kalian sahabat :’)

“fen, bisa bantu gua ga? Gua gangerti sama pr matematika ini” ana menghampiriku
“tentu, sini gua bantu” dengan senyum manis aku membantu ana mengerjakan tugasnya
Tiba-tiba boy datang dan mengajakku pergi.
“ana, maaf ya gua harus pergi sama boy. Nanti malem gua kerumah lu ya bantuin tugas lu”
“gausah, gua gabutuh bantuan lu” ana pergi meninggalkanku

Berhari-hari mereka menjauhiku, aku tetap sabar. Sampai suatu hari lala mengalami kecelakaan dan kehilangan darah banyak sekali, ia membutuhkan darah, untungnya golongan darahku dan lala sama, jadi aku dapat mendonorkan darahku untuk lala. Namun, seperti biasa lala dan yang lain masih tetap menjauhiku.
Sudah seminggu aku tidak masuk sekolah, tapi tidak ada satupun dari mereka yang menjengukku, bahkan untuk sekedar menanyakan kabarku saja mereka enggan. Hari itu aku beranikan diri menelfon meli

“halo mel”
“ini bukan meli, ini mamahnya, ini siapa?”
“ini feni tante, melinya ada? Daritadi feni telfon ke meli tapi gak diangkat”
“melinya lagi pergi nonton sama ana dan lala, feni kenapa gak ikut?”
“engga tante, feni lagi gaenak badan. Yaudah makasih ya tante”

Meli, lala dan ana pergi nonton tanpa aku? Biasanya kami pergi nonton berempat, menghabiskan waktu sampai sore diluar. Tapi sekarang? Mereka pergi tanpa aku, tanpa memberi kabar sedikitpun bahwa mereka akan pergi. Mungkin namaku memang sudah dicoret dari daftar persahabatan itu. Kupandangi semua foto-foto disaat kita masih bersama, terlihat begitu indah. Ingin ku ulangi kembali rasanya masa-masa itu, tapi kini semua tak mungkin.

Mungkin rasa sayang mereka benar-benar telah habis untukku. Aku terus memandangi layar hpku, berharap ada pesan dari ketiga bidadariku itu, berharap mereka menanyakan kabarku yang sudah seminggu tidak masuk sekolah. Mereka malah pergi bersenang-senang tanpa aku.

Ini yang dinamakan persahabatan? Lu tau kenapa kita ngejauh? Karna lu udah bohongin kita semua. Lu bilang lu gak deket sama boy padahal lu deket sama boy. Urus aja diri lu sendiri. Dasar temen gatau diri lu!!!

Meli, ana dan lala kompak mengirim sms itu kepadaku. Jatuh sudah air mata yang selama ini aku tahan.
Seminggu kemudian...

“mel, na, la feni udh meninggal” ucap boy dengan wajah sedihnya
“bohong!! Lu gausah jadi kayak feni deh jadi tukang bohong” jawab lala dengan emosi
“kalo lu gak percaya ayo kita kerumahnya” ajak boy
“apaansih, gua tau lu lagi deket sama feni. Apa lu udah jadian sama dia?” tanya lala ketus
“gausah banyak tanya. Udah ayo sebelum terlambat dan kalian nyesel galiat feni buat yang terakhir kalinya” ucap boy meyakinkan meli, ana dan lala
“halah gua tau ini semua Cuma akal-akalan kalian berdua, gua gasudi nyamperin tukang bohong kayak dia”
“oke terserah kalian jangan sampe nyesel” lalu boy pergi

Apa mungkin kesalahanku sudah begitu besar dimata mereka? Sampai mendengar kabar kematiankupun mereka tetap acuh.
Keesokan harinya boy datang menghampiri meli, lala dan ana dan memberikan sepucuk surat dari feni

Untuk Sahabatku Tersayang...

Mel, na, la aku gak bohong sama kalian. Bertahun tahun kita berteman, gapernah sedikitpun terbesit di fikiranku buat bohongin kalian. Boy? aku bukan lagi pdkt sama boy. Tapi aku deket sama boy karna ayahnya. Ayah boy adalah dokter spesialis jantung, dan dia...dia adalah dokterku. Waktu aku pergi dengan boy dan tidak membantu ana mengerjakan tugas, itu karna aku harus melakukan rekam jantung dan kontrol ke rumah sakit dengan ayahnya boy. Waktu kecil aku punya penyakit lemah jantung dan beberapa bulan yang lalau aku difonis gagal jantung oleh dokter.

Terimakasih kalian telah memberikan kesempatan untuk jantung ini merasakan rasanya bahagia, terimakasih sudah memberikan kebahagiaan selama jantung ini berdegub.

2minggu aku sakit, kalian gak menanyakan kabarku, kalian gak menjengukku. Kalian kejutkan aku dengan sms seperti itu. Jantung ini sakit. aku merasa gak kuat menahan semua ini dalam hati. Aku cuma pesan kalau suatu saat jantung ini berhenti berdetak, aku ingin kalian ada disampingku, tetep menemaniku. Jaga persahabatan ini, jangan sampai kesalah pahaman menghancurkan semuanya.

Lala, biarkan darahku mengalir dalam tubuhmu. Maafkan aku sudah tidak jujur kepada kalian bertiga tentang penyakitku, aku tidak mau membuat kalian khawatir. Simpan bunga dariku  baik-baik ya, aku menyayangi kalian

FENI

 Seketika mereka bertiga menangis membaca surat dari feni. Mereka tidak bisa melihat jasad feni untuk terakhir kalinya karna keegoisan mereka, mereka hanya bisa memandangi mawar putih pemberian feni beberapa minggu lalu  dan akhirnya mereka sadar bahwa selama ini mereka telah salah paham kepada feni dan meninggalkan feni. Seharusnya mereka bisa menemani feni di sisa hidupnya.


Seharusnya dalam hal apapun harus saling terbuka sehingga tidak muncul kesalah fahaman. Apapun kesalahan yang diperbuat oleh sesorang, katakanlah! Agar kita bisa tahu alasan ia melakukan hal yang menurut kita salah. Jangan memandang segala hal hanya sebelah mata, apa yang kita lihat belum tentu sama dengan yang kita dengar dan apa yang kita dengar belum tentu sama dengan apa yang kita lihat ;)
-Idriw-

Minggu, 08 September 2013

Pertolongan pertama pada korban pingsan

Diposting oleh Unknown di 05.25 0 komentar
Pingsan adalah suatu kondisi gangguan dengan gejala penurunan kesadaran, tidak memberi reaksi menghindar dari rangsangan nyeri, tidak bergerak, pernafasan tidak teratur, nadi lambat atau tidak teratur.
Penyebab pingsan diantaranya :
  • ·         Kekurangan oksigen
  • ·         Kepanasan
  • ·         Keracunan
  • ·         Kerusakan jaringan otak

Pertolongan pertama pada korban pingsan adalah :
  • ·         Bawa korban ke tempat yang aman dan nyaman
  • ·         Baringkan korban, jika korban masih sadar baringkan dengan bantal. Tapi jika korban tidak sadarkan diri, baringkan tanpa bantal.
  • ·         Longgarkan semua pakaian yang mengikat
  • ·         Periksa adanya luka dan benturan
  • ·         Berikan rangsangan bau , usap wajah dengan air dingin atau berikan rangsangan nyeri untuk mempercepat sadarnya korban.
  • ·         Setelah sadar berikan minum air hangat
  • ·         Jika korban belum sadar juga segera bawa ke rumah sakit.

atau jika msh belum sadar bila telah diberi segala macam rangsangan mungkin pingsannya bohongan wk :p

Semoga bermanfaat :D

Sumber : Modul K3 SMK KESEHATAN ANNISA
 

Idriw's Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting