Kamu tau warna? Aku yakin kamu pasti mengenal warna. Hitam. Kamu
tau warna hitam kan? Kelam, sama seperti sebelum kamu datang ke hidupku. Kamu datang
membawa sejuta harapan, harapan untuk merubah warna kelam itu menjadi pelangi,
menjadi rangkaian warna yang begitu indah. Kamu datang merubah suntukku menjadi
tawa. Kamu datang merubah sunyiku, mengusir sepi yang biasa menemaniku. Oiya,
satu hal lagi....kamu datang tak sendiri. Kamu datang bersamanya, bersama
perempuanmu. Perempuan yang lebih akrab disebut “pacarmu”.
Aku tau kau miliknya, tapi rasa ini tak ada yang
merencanakannya, tak ada yang menyeting rasa ini agar jatuh tepat padamu,
padamu yang telah menjadi milik oranglain. Hanya sebatas teman yang kita
jalani, namun hatiku tak tau diri....dia terus meminta lebih. Tenanglah, aku
bisa mengatasi hatiku sendiri, kamu tak perlu cemas J
Setiap bertemu, kamu lemparkan jurus andalanmu. Senyum indah
itu....ah sudahlah senyum itu milik oranglain, aku tak boleh egois. Kamu tau
rasanya? Entah apa yang terjadi, jantungku seperti terkena serangan jantung,
akupun tak tau rasanya serangan jantung seperti apa tapi yang pasti jantungku
berdegub lebih cepat. Ah aku lemah, aku hanya bisa membalikkan badan dan
membelakangimu. Kamu tak pernah tau apa yang aku lakukan, dan aku rasa kamupun
tak mau tau.
Bagaimana cara menceritakannya ya, pada intinya aku nyesek.
Aku kira kamu meminta tolong padaku membelikan bunga untuk siapa, ternyata kamu
bilang itu untuk kekasihmu. Ahhh...kamu tau rasanya cemburu seperti apa kan? Kenapa
bukan kamu sendiri yang beli? Kenapa harus menyuruhku? Sudahlah aku tak berhak
cemburu
Aku pernah bilang, setiap bertemu pasti kamu senyum tapi
kali ini berbeda. Aku bertemu denganmu di bioskop, dan ternyata kita satu
studio. Aku telah duduk terlebih dahulu dibangku tengah, dan ketika kau berlalu
dihadapanku....tak sedikitpun kau melihatku, kau membuang mukamu kearah
berlainan. Buang saja mukamu jauh-jauh, buang! Oh ya aku tau, kamu ingin
pura-pura tak mengenalku karna saat itu kamu datang bersama kekasihmu. Berlalu dihadapnku
sambil membuang muka dan menggandeng kekasihmu. Setelah selesai, aku berdiri
dan melihat ke bangku atas. kamu memang melihatku, akupun melihatmu. Terasa dalam
memang saat itu, mataku bertemu matamu. Dan disebelahmu ada dia. Aku hanya bisa
menghela nafas panjang dan lekas turun meninggalkan studio.
Kamu berhasil, berhasil merubah hitam menjadi abu-abu,
menjadi tak nyata dan tak jelas. Bukan pelangi yang kamu ciptakan untukku, tapi
harapan yang tak pasti. Kenapa tak kamu biarkan saja hidupku tetap menjadi hitam, tetap kelam. Kenapa kamu
beri harap namun tak berujung seperti ini. Setidaknya kamu berhasil memadupadankan
hitam dan putih sehingga menjadi abu-abu. Menjadi warna yang tak jelas kemana
maunya. Sama seperti harapanmu, tak jelas apa maunya.
Putih = Diterima, cerah, bening, seneng._.
Abu-abu = Di PHP-in, campur-campur rasanya._.
