Sabtu, 02 Juli 2016

Memperjuangkan restu orangtua saya (1)

Diposting oleh Unknown di 06.45
Pertama dia datang kerumah, memang tidak mendapat respon yang baik dari orangtua saya. Terutama
ayah.
Ayah….
Laki-laki yang paling over protektif dalam menjaga saya. Punya teman laki-laki yang boleh main kerumah itu langka. Bahkan sekedar telfon saja ayah selalu bertanya “siapa? Cowo?” haha ayah.
Kebayang gimana susahnya bisa dapet restu dari ayah buat deket sama cowo.
Mungkin ada rasa kecewa dihati pria yang sedang berusaha dekat dengan saya ini. Sudah berniat baik mengantar saya pulang dari Jakarta ke cibinong, tapi sampai di cibinong tidak mendapatkan respon yang baik dari orangtua saya. Hayo berjuang ya kamu hehe.
Saat dia menyatakan perasaannya dan meminta saya untuk menjadi pacarnya, saya hanya bisa menjawab “gua bukan kayak cewek lain yang bisa main kemana2, tau sendiri kedua orangtua gua overprotektif. Dan kalopun kita pacaran nanti, emang mau jalanin backstreet dulu?” dan dia setuju.
8 bulan jalanin hubungan backstreet dari kedua orangtua saya, tidak pernah merasakan yang namanya “ngapel malam minggu” jarang bisa jalan berdua, bertemu hanya dikampus, mungkin dia jenuh. Saya paham rasanya seperti apa. Sampai akhirnya kami putus. Tidak apa-apa…saya tetap sayang dia.
Rasanya aneh, seperti ada yang hilang. Kami jarang berkomunikasi lagi, kami jarang berjumpa lagi, dia jarang terlihat dikampus, dia jarang muncul di socmed, saya rindu dia.. tapi saya yakin, jika dia anggap saya rumahnya, dia akan pulang kerumahnya. Saya harap dia masih ingat jalan menuju rumahnya ini.
Akhirnya setelah sebulan saling berjauhan, berjalan masing-masing, kami kembali bersama. Dia pulang. Indah sekali rasanya, rindu sekali saya mendengar kata-kata “sayang” dari mulutnya. Rindu sekali saya melihat senyumnya yang muncul karena saya. Senyumnya sudah untuk saya lagi.
Namun, tetap ada yang masih mengganjal dari hubungan ini. Restu. Ya, restu dari kedua orangtua saya. Haruskah kami backstreet kembali? Dan haruskah berakhir dengan putus kembali? Ah jangan..
Berjalan seperti biasanya…tetap seperti biasa. Berjalan dibelakang tanpa diketahui kedua orangtua saya.
Lelah rasanya. Tapi, saat saya sakit dan harus dirawat dirumah sakit, akhirnya mamah tau kalau saya berpacaran dengan dia. Dan Alhamdulillah respon dari mamah baik. Mamah melihat dia yang mengantarkan saya kerumah sakit, menjaga saya, dan mengantarkan saya pulang, bahkan saat dia tidak bisa menjenguk saya karena ada tugas dari kampus, orangtuanya yang datang untuk menjenguk saya.
Kita sama-sama berusaha mengejar restu mamah, dia lebih sering antar saya pulang kecibinong dan bertemu mamah, dia juga bantu mamah saya ditoko. Haha dia lucu sekali saat bantu mamah saya untuk menutup toko, dia bilang “aku belum pernah dagang kan yang” haha tapi dia tetap berusaha membantu mamah saya, sampai saya lihat mamah saya senyum-senyum sendiri melihat dia. Dan mamah memberikan saya wejangan untuk jalin hubungan dengan dia.
Alhamdulillah sudah dapat restu dari mamah. Baru mamah, masih ada ayah.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Idriw's Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting